Rabu, 10 Februari 2010

ALAM ADALAH PARU-PARUNYA DUNIA

Oleh : Arifudin “V-no”


Pembaca yang budiman, kita semua tahu bahkan sadar akan kehidupan keseharian kita yang tidak terlepas dari alam semesta dan bahkan saling relevansi antara keduanya. Selama ini kita hanyalah sebagi penikmat alam saja yang selalu memakai Sumber Daya Alam (SDA) dengan seenaknya tanpa harus ada kontribusi yang komkrit untuk alam itu sendiri. Mungkin dalam benak kita selalu tanda tanya kenapa bumi ini terasa panas..??? mengapa tanah air kita selalu kering keronta, gersang dan tandus…??? Namun tidak pernah kita pikirkan sedikitpun upaya untuk mengatasi hal itu bahkan menyelamatkan hutan sebagai warisan dari nenek moyang untuk anak cucu kita nanti. Apakah warisan dari nenek moyang itu hanya untuk kita…??? bukan untuk anak cucu kita nanti sebagai generasi penerus…??? Tapi itu semua masih jauh dalam benak kita untuk berpikir kearah situ.

Selama ini kita hanya mendengar tentang isu global warming, tapi tidak tahu dampaknya seperti apa untuk makhluk hidup dimuka bumi ini bahkan kita hanya Releks saja menyikapi hal itu. Isu Global Warming atau biasa disebut dengan pemanasan global itu semakin lama semakin memburuk sampai pada lapisan ozon yang menyaring sinar matahari secara langsung semakin lama semakin menipis. Coba kita bayangkan ketika lapisan ozon tersebut rusak dan sinar matahari akan langsung menyinari bumi yang kita pijak ini tanpa ada yang menyaring, mungkin kita bukan lagi merasakan panas tetapi langsung hangus terbakar oleh sinar matahari. Mungkin tidak ada makhluk hidup satupun dimuka bumi ini yang menginginkan terjadi hal semacam itu. Dan akibat dari pemanasan global itu sampai es di kutub utara yang dulu tidak pernah cair hanya satu kali semusim tetapi setelah dilakukan penelitian oleh para ahli akhir-akhir ini es di kutub utara mencair semakin meluas beberapa tahun ini.

Nah, coba kita bayangkan, ketika kita membiarkan kejadian itu terus berlanjut setiap tahunnya apa yang akan terjadi di bumi kita ini…??? Akankah kita akan menyelamatkan diri keplanet-planet lain…??? Ataukah kita hanya pasrah menerima nasib yang menimpa kita….??? Seperti yang kita ketahui bersama, penggunaan mobil dan motor pada jalan raya yang ada di ibukota memberikan efek posotif bagi pengendara atau penumpang, seperti terhindar dari terik matahari, lebih cepat sampai tujuan, dan aman dari polusi udara (bagi pengguna mobil dan sepeda motor). Namun tak semua seindah harapan, kemacetan sudah menjadi sebuah rutinitas, udara tak lagi membuat kita bernafas lega, kebisingan yang semakin mengganggu, dan berita kecelakaan yang tak pernah absen dari tayangan media.

Mind set” kita kalau tidak naik motor rasanya wah pegal

Nah, sekarang kita ajarkan orang-orang untuk jalan kaki seperti di Eropa, Dua-Lima Kilometer. Untuk mengurangi proses pemanasan global.

Bumi kita sekarang sudah teriak “panas”. Puncak gunung sekarang tidak lagi terasa sejuk, begitupun kota hujan tidak lagi relative bernuansa hijau, timbul nyamuk yang biasanya jarang sekali ada didaerah pegunungan, cuaca/iklim yang tidak menentu, naiknya permukaan air laut dan suhu bumi semakin memburuk, kekeringan dimana-mana itu semua adalah dampak dari Global Warming.

Program pemerintah dalam membangun Negara menjadi Negara maju. Pembangunan yang sering kita lihat dimana-mana sampai lahan kosong untuk para petani di garap habis untuk pembangunan seperti pabrik-pabrik penghasil limbah, gedung- gedung pencakar langit, rumah kaca dan sampai pada pembabatan hutan secara Ilegal Loging oleh cukong-cukong yang mencukur botak hutan setiap detik. Itu semua akan menambah dampak Global Warming.

Kalau sampah kita biarkan, apa kata dunia…???

Pantasan bumi kita teriak karena kepanasan…!!! Seharusnya..kita sebagai masyarakat ilmiah harus berpikir dan bertanya dalam hati pernah ngga’ kita melakukan sesuatu untuk menyelamatkan bumi kita…..??? atau pernahkah kita meluangkan sedikit waktu untuk menjaga alam kita…???. Selama ini kita hanya sibuk dengan kuliah, urusan kantor, bisnis dan lain-lain tanpa pernah melirik kondisi alam disekitar kita. Sebenarnya alam sangat membutuhkan uluran tangan dari kita. Sebagai insan yang diciptakan didunia pada kodratnya bukan sebagai penghancur yang selalu memanfatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak sewajarnya tetapi pada prinsipnya, bahwa kita adalah khalifah yang notabenenya sebagai makhluk berpikir untuk pengelola dan penjaga alam agar kehidupan terus berlanjut sampai anak cucu kita ikut merasakannya.

Dengan keadaan yang seperti ini, akankah kita berdiam diri menutup mata dan telinga kita, membiakan bumi terus berteriak dan hancur lebur….???

kita sebagai generasi muda dan sebagai masyrakat yang ilmiah, mari kita tanggapi permasalahan ini dengan secara ilmiah.

Pembaca yang budiman, hanya ada satu solusi yang harus kita lakukan untuk menanggulangi pemanasan global yang selalu mengancam ketenangan kita yaitu dengan menanam pohon, karena tumbuhan dengan kloroflnya mampu menyaring gas-gas karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) sebagai cadangan pernafasan kita sehari-hari.

Tapi, jangan pernah berpikir untuk memulai melakukan penanaman pohon harus menunggu waktu yan tepat dan harus dengan orang banyak tetapi cukup memulai pada diri sendiri dan menyayangi lingkungan sekitar dengan menanam walaupun hanya satu pohon itu sangat berarti dari pada kita hanya menikmati buah tangan orang lain.

“Ingat, perbuatan kita hari ini tidak akan kita rasakan hari ini juga tetapi akan bermanfaat dan berarti di masa yang akan datang”