Rabu, 28 April 2010

CAVE EXPLORATION
Oleh: Arifudin

MENCARI DAN TERUS MENCARI...
Pagi itu masih terasa seperti hari-hari yang lainnya, kami dengan jumlah 7 orang (Arifudin, Marjuli, Furkan Hadiksuma, Saiful Islam, Desi Anggaraeni, Abdul Haris, Suhartini dan Kusendang) yang terkafer dalam tim caving MAPALA Londa STKIP Bima membahas tentang manajemen perjalanan untuk persiapan kegiatan eksplorasi goa yang merupakan salah satu program Divisi Caving untuk jangka menengah. Sabtu pagi tanggal 14 November tepat pukul 08:00 wita, suasana di sekret terlihat sibuk dengan aktifitas. Peralatan dan kebutuhan selama kegiatan di packing dalam Carrier yang sudah disediakan.
Perjalanan yang cukup melelahkan, hamparan bukit-bukit yang sudah gundul bekas perladangan menjadi tempat yang dilewati, sebagian besar masyarakat bima dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya adalah berladang. Jadi objeknya adalah hutan-hutan dibabat untuk dijadikan sebagai lahan perladangan. Sekitar jam 12 siang, tak satupun goa yang kami temukan sementara kondisi sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Hamparan batuan karts yang luas mulai terlihat seakan-akan memberikan semangat baru untuk kami, sebagian besar goa di indonesia terjadi akibat dari proses pelarutan cairan dan rekahan (Weak Zona) pada batu karts. karts merupakan salah satu jenis batu yang memilki rongga-rongga yang besar atau biasa disebut karts masif dan banyak sekali dijumpai di kepulauan nusantara ini.
Gua merupakan salah satu ekosistem yang ekstrem di muka bumi ini karena lingkungan gua merupakan lingkungan yang gelap sepanjang masa, mempunyai energi yang terbatas karena tidak adanya sinara matahari dan tidak ada tumbuhan hijau di dalam gua. Berjalan dihamparan batuan karts, banyak titik goa yang kami temukan dan jaraknya berdekatan. kami langsung membagi tugas, sebagian mencari data dan informasi kepada masyarakat sekitar lokasi itu dan sisanya membuat base camp. Kebetulan saya, heros dan desi mendapat tugas untuk mencari data dan informasi tentang goa di lokasi itu. Dari data dan informasi yang kami dapatkan, bahwa dihamparan batuan karts sekitar itu terdapat titik goa yang tak terhitung banyaknya dan mitospun menjadi topik utama yang dibicarakan oleh masyarakat dan sulit untuk dirasionalisasikan. Dari sekian banyak titik goa itu, ada beberapa titik goa yang memilki potensi karena memiliki sarang walet, dan sebagian masyarakat menjadikan sebagai ladang uang yang dipanen setiap tahunnya dan bisa menjadi milioner dengan cepat karena walet memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Untuk menghindari dari kepunahan dan pemanfaatan secara liar perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk menjaga dan melestarikan kawasan karts sehingga bisa menjadi salah satu aset daerah yang harus dikelola untuk menuju masyarakat yang sejahtera dan bebas dari kemiskinan.

BIOLOGI DAN MANFAATNYA
Sang surya mulai menghilang di ufuk barat dan lantunan adzan magrib terdengar jelas di telinga, memberikan tanda bahwa malam segera tiba. sekitar jam 6 sore kami briefing dan dilanjutkan dengan Dinner, setelah itu kami membagi tugas, empat orang melakukan penelusuran dan sisanya menjaga Base Camp. Tim pertama mulai telusuri goa yang tidak vertikal itu, pemandangan yang tidak mungkin dijumpai di alam terbuka sudah menjadi ciri khas dalam goa mulai terlihat. Keindahan dalam goa yang dihiasi oleh ornament-ornament goa (speleothem) yang terjadi akibat dari pengikisan dan pelarutan antara air (H2O), oksigen (O2), carbondioksida (CO2) dan calsium carabonat (CaCo3) yang menetes dan merembes melalui rongga-rongga tanah sehingga mengeras dan membentuk endapan yang bervariasi itu harus dijaga agar tidak rusak karena proses terjadinya membutuhkan waktu yang cukup lama disamping itu juga binatang yang tergolong Trogloxen/stygoxene akan dijumpai dalam goa sehingga patut untuk dijaga dan dilestarikan. Trogloxen/stygoxene adalah kelompok fauna yang banyak keluar masuk di dalam gua dan hanya menghabiskan sebagian siklus hidupnya di dalam gua entah untuk beistirahat bahkan tidur, sebagai contoh kelompok ini adalah kelelawar yang tiap sore keluar dari dalam gua dan pagi harinya masuk lagi ke dalam gua untuk berisitirahat. kelompok ini masih sangat tergantung dengan lingkungan luar gua terutama untuk mencari pakan. koloni kelelawar ini banyak bermanfaat untuk mengendalikan populasi serangga dan membantu menyebarkan biji maupun menyerbukan bunga terutama buah yang bernilai ekonomis atau tumbuhan bakau yang membantu mengendalikan abrasi dan mencegah tsunami. Peranan biologi sangat penting untuk konservasi suatu kawasan yang mempunyai jenis-jenis yang unik dan khas hendaknya bisa dilindungi sedangkan gua yang mempunyai koloni kelelawar sangat besar hendaknya tidak dihancurkan atau dirusak untuk kepentingan ekonomi sesaat.
Tim pertama yang dipimpin oleh Marjuli gagal dalam memetakan goa karena merasa kekurangan oksigen membuat kami harus keluar. Malam semakin larut kami melanjutkan dengan long break sampai pagi. Sun Rise mulai muncul di ufuk timur, kicauan burung-burung mulai terdengar menandakan pagi telah tiba, pukul 05:45 wita kami bangun dan mulai menyiapkan makanan untuk Break Fast dan setelah itu kami langsung menuju titik goa yang ke-dua tidak jauh dari titik goa pertama. Saya bersama Leadership (Marjuli) memasang Anchor (lintasan tali) sementara yang lain menyiapkan peralatan pribadi masing-masing. Selesai memasang anchor tim ke-dua mulai bersiap-siap dan saya bersama End­ang mendapat giliran untuk menjaga mulut goa. Pukul 07:00 wita Leader mulai melakukan Descending dan diikuti oleh meterman dan sampai yang terakhir adalah penyapu. Tidak lama kemudian, terdengar suara dari dalam goa “tumpu....tidak ada lagi jalur...” akhirnya mereka keluar, Leader kembali memimpin untuk melakukan Ascending dan sampai di atas saya melihat hasil dokumentasi sarang burung Sariti dengan telurnya. Burung sariti merupakan salah satu hewan yang semacam walet akan tetapi letak perbedaannya pada sarang dan tergolong hewan Trogloxen/stygoxene yang mempunyai potensi yang cukup besar sebagai Penghasilan Asli Daerah (PAD) Kota Bima.
Setelah banyak mengambil dokumentasi, saya dan Desi mulai menelusuri lorong yang kecil dan sempit. Untuk melewatinya harus merayap dan merangkak karena dilangit-langitnya terdapat ornamen-ornamen (Speleothem) goa yang runcing. Karena sudah merasa mentok dan sulit untuk dilewati akhirnya kami keluar. Persediaan Air sudah habis, sementara mata air sangat jauh dari tempat itu dan goa masih banyak yang harus kami telusuri, apa yang menjadi target tidak berjalan sesuai dengan rencana karena terdapat kendala yang kami hadapi diluar dari dugaan dan kami hanya menelusuri dua titik goa saja. Matahari menunjukan pukul 09:10 wita, tanpa berpikir panjang lagi akhirnya kami meninggalkan lokasi itu dan menuju gubuk tua. lama bercerita dengan kakek digubuk itu, kamipun pamit dan kembali melanjutkan perjalanan untuk Back To campus.
KARST DAN MANFAATNYA
Oleh : Arifudin

Eksplorasi perdana Anggota Muda spesifikasi Penelusuran Goa (Caving) MAPALA “Londa”STKIP Bima, 12-13 Desember 2009 kemarin. 4 orang Anggota Muda (Muhri, Mudasir, Abubakar dan Nur Zeinab) ditemani oleh 4 orang senior Anggota Biasa (Arifudin “V-no”, Heros, Pion dan Marjuli) menuruni Goa Kadole yang bertempat di Dusun Kadole kelurahan Oi Fo’o lebih kurang sekitar 2 km sebelah Timur Laut Kota Bima. Dusun Kadole dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan atau bisa juga dengan jalan kaki dengan rute perjalan melewati perkampungan Rontu dan terus menuju jalan raya Nitu setelah itu dilanjutkan dengan jalan kaki sampai ke mulut goa sekitar 0,5 km.
Dusun Kadole merupakan salah satu bagian dari kelurahan oi fo’o yang keadaannya jauh dari perkembangan kota. Dusun yang berlokasikan di hamparan kawasan karst yang rapat ini mempunyai lahan tahunan yang hanya digarap hanya setahun sekali apalagi memiliki satu titik mata air sebagai pusat kehidupan. Salah satu sumberdaya mineral yang terbesar di kawasan karst Indonesia adalah batuan karbonat. Batuan karbonat merupakan sumberdaya mineral yang penting baik sebagai bahan bangunan, batu hias, dan industri. Sebagai bahan bangunan batuan karbonat digunakan untuk pondasi rumah, jalan, jembatan, dan isian bendungan. Pemanfaatan terbesar batu gamping di Indonesia adalah sebagai bahan baku semen. Penambangan batu gamping di Indonesia telah dilakukan besar-besaran seperti di Cibinang, Gresik, Tuban, Nusakambangan, Gombong, Padang, dan Tonasa. Untuk memproduksi satu ton semen diperlukan paling sedikit satu ton batu gamping di samping lempung dan kuarsa.
Batuan karbonat juga digunakan sebagai bahan baku industri dalam pembuatan karbid, peleburan baja, bahan pemutih, soda abu, penggosok, pembuatan logam magnesium, pembuatan alumina, plotasi, pembasmi hama, penjernih air, bahan pupuk, dan keramik. Manfaat batuan karbonat terutama marmer yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai batu hias, yaitu sebagai lantai, dinding, atau cindera mata.
Ditengah hamparan kawasan karst, Masyarakat Dusun Kadole mengalami kekeringan air sehingga sulit untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari karena air yang diminum banyak mengandung zat kapur sehingga kalau mengkonsumsi harus di endapkan atau disaring terlebih dahulu baru bisa mendapatkan air yang bersih itupun belum terjamin. Sementara mata air sebagai sumber mata air utama yang dahulunya masih mencukupi untuk keperluan sehari-hari sekarang sudah berkurang sehingga untuk mengambil air harus antrei lebih lama.
Goa kadole berbentuk vertikal dengan Kedalaman sekitar 15 m dan Goa kadole juga memiliki 2 jalur yaitu jalur kanan dan jalur kiri. Pukul 19:00 wita tim pertama mulai melakukan penelusuran goa dan jalur yang dilewati adalah sebelah kanan yang tumpu. Hari kedua pukul 08:00 wita dilanjutkan oleh tim kedua menelusuri jalur yang kiri. Sudah menjadi hal yang biasa bagi caver menelusuri goa berair dan berlumpur, jalur kiri ini merupakan aliran sungai yang volume airnya sangat besar dan mengandung zat kapur yang sangat banyak. Dengan melihan volume air tersebut sangat memungkinkan untuk menghidupkan masyarakat dusun kadole yang mengalami kekurangan air baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk mengairi persawahan sehingga dapat menambah penghasilan setiap tahunnya. Pemanfaatan air pernah dilakukan oleh masyarakat setempat menggunakan mesin pompa air akan tetapi usaha ini gagal dilakukan karena kekuatan mesin tidak mampu mendorong air keatas. Sumber daya air di kawasan karst pada umumnya belum dimanfaatkan, baik sebagai sumber air baku maupun sebagai budidaya perairan. Demikian halnya dengan mata air, pada umumnya mata air terutama di daerah karst belum dimanfaatkan sama sekali.
Sifat akifer karst yang unik dan sukar untuk diprediksi, akifer yang berupa lorong konduit, permeabilitas batuan yang tidak seragam, serta banyaknya retakan yang menyebabkan terjadinya kebocoran-kebocoran dalam satuan tubuh perairan karst merupakan suatu hal yang menantang untuk diteliti serta dikaji lebih dalam. Akifer yang unik menyebabkan sumberdaya air di kawasan karst terdapat sebagai sungai bawah tanah, mata air, danau dolin/telaga, dan muara sungai bawah tanah (resurgence). Kawasan karst disinyalir merupakan akifer yang berfungsi sebagai tandon terbesar keempat setelah dataran aluvial, volkan, dan pantai. Walaupun saat ini dirasa masih terlalu mahal untuk memanfaatkan sungai bawah tanah, akan tetapi dimasa mendatang akifer karst merupakan sumber air yang dapat diharapkan. Kawasan karst di kota dan kabupaten bima misalnya terdapat aliran sungai bawah tanah sekitar 10 buah yang memiliki volume air yang cukup banyak.
Disamping beberapa nilai strategis diatas, oleh para ilmuwan/scientist, kawasan karst dianggap sebagai laboratorium alam yang sarat akan obyek-obyek yang dapat dikaji/diteliti. Banyak hasil penelitian skripsi, thesis, maupun disertasi, telah dihasilkan oleh kawasan ini pada berbagai macam disiplin ilmu. Setiap tahun selalu ada saja para karstolog, baik asing maupun domestik yang berkunjung untuk melakukan riset. Dari pernyataan ini dapat dilihat betapa besar sumbangan kawasan karst dalam dunia ilmu pengetahuan. Oleh para penelusur goa, yang jumlahnya semakin banyak, kawasan karst dengan goa-goa bawah tanah yangdapat ditelusuri dianggap sebagai lahan petualangan mereka, untuk menikmati fenomena bawah permukaan yang menakjubkan, tentu saja tanpa meninggalkan azas-azas konservasi goa
Pukul 11:45 wita tim eksplorasi goa selesai melakukan penelusuran di goa kadole dan kembali ke rumah kepala dusun untuk melapor diri. Besar harapan kepala dusun kadole agar air yang ada di goa kadole bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari terutama untuk perladangan.
GOA RINGI NCANGA
Oleh : Suhardin “Donky”

Pulau Sumbawa merupakan salah satu dari kepulauan Indonesia yang kaya akan sumberdaya alam yang salah satunya adalah berada pada kawasan karst. Kawasan karst di pulau Sumbawa khususnya di Bima yaitu jenis karst yang Berongga Besar (Karst Masif) mungkin banyak ditemukan di Negara kita ini sehingga mempunyai goa-goa yang sangat berpotensi baik sebagai tempat penelitian maupun wisata. Salah satu goa yang sangat berpotensi di Bima baik untuk penelitian lebih-lebih untuk wisata yaitu Goa Ringi Ncanga.

Goa Ringi Ncanga terletak disebelah Timur Kota Bima yaitu tepat di Kelurahan Oi Fo’o Kecamatan Rasana’E Timur. Lokasi titik Goa Ringi Ncanga tidak terlalu jauh dari pusat kota, sekitar 2,5 km dari lingkungan kampus STKIP Bima. Untuk menuju ketitik goa tersebut cukup mengunakan transportasi dua roda (ojek) dengan biaya sebesar Rp.10.000 (murahkan.....???), selain itu juga dapat ditempuh dengan jalan kaki dengan waktu selama 45 menit. Goa ini merupakan goa basah dan jenis goa Vadose Stream karena memiliki aliran sungai bawah tanah tetapi airnya tidak memenuhi seluruh rongga dan bentuknya Horizontal. Goa Ringi Ncanga juga merupakan salah satu goa yang sangat menarik untuk dieksplor karena memiliki water fall setinggi 1,5 m yang akan kita jumpai. Selain itu juga kita akan melihat jenis fauna (binatang air) yaitu Lopster yang hidup sepanjang aliran sungai tersebut.

Sampai saat ini, goa Ringi Ncanga Belum dimanfaatkan oleh pihak pemerintah atau instansi terkait. Padahal dilihat dari potensi yang dimiliki sangat menjanjikan untuk dikembangkan sebagai tempat wisata maupun sebagai pusat irigasi, sehingga dapat menumbuhkembangkan Bima pada khususnya dengan potensi yang dimiliki. Dilihat dari segi Biospeleologi secara mendalam bahwa goa Ringi Ncanga merupakan ciri goa yang memiliki ekosistem Subsurface yang unik dan menarik perhatian bagi para peneliti karena terdapat perbedaan yang spesifik dengan keadan goa lainnya yang ada di Bima khususnya.

Selain tujuan untuk penelitian, Goa Ringi Ncanga juga cocok sebagai tempat wisata karena mempunyai Enthrance (mulut goa) yang tidak terlalu sulit untuk dilewati dan didalamnya terdapat pemandangan yang sangat unik dan menarik perhatian sehingga menambah kepuasan batin tersendiri bagi penelusur.

Selain Goa Ringi Ncanga, masih banyak goa-goa lainnya yang mempunyai daya tarik tersendiri seperti Goa Kadole (15 m), Goa Rontu (100 m), Goa Toro Naru berbentuk Horisontal dan masih banyak goa lainnya yang tidak mampu kami sebutkan yang masih berpotensi.

Jumat, 16 April 2010

KAWAH RAKSASA TAMBORA (DIAMETER 7 KM)

Sebelum melakukan pendakian ada beberapa tahapan yang merupakan suatu keharus bagi pendaki gunung, sepeti menanyakan tentang keadaan gunung, sejarah, jalur dan lain sebagainya tapi biasanya pecinta alam mengatakan (SOSPED) demi keselamatan anggota team atau improment penggiat kegiatan alam bebas. Melakukan aktfitas pendakaian gunung akan semakin menarik jika anda juga mengetahui sejarah dan potensi gunung yang akan didaki, karena masing-masing gunung mempunyai kekhasannya sendiri-sendiri. Temasuk gunung tambora. Gunung yang terletak di pulau sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini memiliki sejarah letusan yang luar biasa. Hampir dua abad atau tepatnya pada tanggal 11 april 1815 gunung tambora yang saat itu mempunyai ketinggian lebih dari 4.300 Mdpl telah menghancurkan spertiga tubuhnya sendiri.

Bisa kita lihat sekarang bahwa tinggi gunung tersebut hanya tinggal 2.850 mdpl. Namun, hal lain yang kini menjadi daya tarik Gunung Tambora adalah kawahnya yang luar biasa spektakulernya tentunya. Kawah yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik tahun 1815 tersebut mempunyai diameter lebih dari 7 km dan kedalam lebih dari 1 km. untuk dapat mendaki menuju bibir kwah atau puncak Gunung tambora, jalur pendakian yang umum digunakan adalah melalui desa pancasila. Desa yang terlertak di barat laut kaki Gunung Tambora merupakan salah satu titik awal pendakian menuju puncak tambora. Jika anda berkesempatan mencapai puncak tambora perasaan takjub dan menggetar, itulah yang terlintas dalam pemikiran anda ketika berdiri di datara kawah raksasa yang luas ini. Pemandangan dinding-dinding kawah yang menjulang tinggi tersebut juga sungguh memukau. Lapisan-lapisan dindingnya betapa dahsatnya letusan pada saat itu, matahari pagi yang terbit dari sebelah timur menjadikan pemandangan kawah semakin misterius. Menurut catatan sejarah, letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 tersebut merupakan letusan yang terbesar sejak letusan danau Toba. Menurut literature suara letusan gunung ini terdengar hingga pulau sumatera (lebih dari 2.000 km). betapa dahsatnya letusan tersebut mampi merubah musim (peralihan musim) yang mendunia, letusan pada saat itu juga telah mengubur tiga kerajaan, diantaranya : kerajaan Pekad, Kerjaan Tambora dan Kerjaan sanggar.

Takjub, spektakuler dan mengagumkan sekaligus dan bahagia. Perasaan itulah yang terlintas dalam benak saya ketika berdiri di bibir kawah raksasa Gunung Tambor, sebuah gunung yang letusannya telah mengguncang dunia hamper dua abad yang lalu. Melihat bibir kawah yang diameter kawah yang berkilometer panjangnya dan kedalamanya yang mencapai lebih dari 1 km pasti akan membuat decak kagum anda kepada sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa

Sambil memandang kawah Raksasa Tambora, saya mencoba untuk membayangkan dimana posisi puncak gunung Tambora saat sebelum terjadinya letusan dahsat pada saat itu. Ternyata sulit juga untuk membayangkannya. Rumpu-rumpun Edelweis yang tumbuh diantara lapisan-lapisan dataran kawah turut memberi keunikan tersendiri. Yang pasti kawah ini sunggung luar biasa. Pemandangan kawah dan puncak spektakuler dan hutang jelatennya unik/hellip dipuncak ini juga terlihat puncak gunung Rinjani dan tentu saja lautan lepas. Senggung pemandangan yang luar biasa.

Bagi kami atau siap saja yang telah bisa atau menyaksikan kawah raksasa Gunung Tambora pasti akan senang bangga dan merending tentunya berada diatas puncak dan menyaksikannya langsung spektakuler Gunung yang telah tercatatat dalam sejarah dunia,. Tidak berlebihan rasanya jika suatu saaat Gunung Tambora dijadikan sebagai warisan dunia dan tujuan sejarah pengunungan atau