Jumat, 16 April 2010

KAWAH RAKSASA TAMBORA (DIAMETER 7 KM)

Sebelum melakukan pendakian ada beberapa tahapan yang merupakan suatu keharus bagi pendaki gunung, sepeti menanyakan tentang keadaan gunung, sejarah, jalur dan lain sebagainya tapi biasanya pecinta alam mengatakan (SOSPED) demi keselamatan anggota team atau improment penggiat kegiatan alam bebas. Melakukan aktfitas pendakaian gunung akan semakin menarik jika anda juga mengetahui sejarah dan potensi gunung yang akan didaki, karena masing-masing gunung mempunyai kekhasannya sendiri-sendiri. Temasuk gunung tambora. Gunung yang terletak di pulau sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini memiliki sejarah letusan yang luar biasa. Hampir dua abad atau tepatnya pada tanggal 11 april 1815 gunung tambora yang saat itu mempunyai ketinggian lebih dari 4.300 Mdpl telah menghancurkan spertiga tubuhnya sendiri.

Bisa kita lihat sekarang bahwa tinggi gunung tersebut hanya tinggal 2.850 mdpl. Namun, hal lain yang kini menjadi daya tarik Gunung Tambora adalah kawahnya yang luar biasa spektakulernya tentunya. Kawah yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik tahun 1815 tersebut mempunyai diameter lebih dari 7 km dan kedalam lebih dari 1 km. untuk dapat mendaki menuju bibir kwah atau puncak Gunung tambora, jalur pendakian yang umum digunakan adalah melalui desa pancasila. Desa yang terlertak di barat laut kaki Gunung Tambora merupakan salah satu titik awal pendakian menuju puncak tambora. Jika anda berkesempatan mencapai puncak tambora perasaan takjub dan menggetar, itulah yang terlintas dalam pemikiran anda ketika berdiri di datara kawah raksasa yang luas ini. Pemandangan dinding-dinding kawah yang menjulang tinggi tersebut juga sungguh memukau. Lapisan-lapisan dindingnya betapa dahsatnya letusan pada saat itu, matahari pagi yang terbit dari sebelah timur menjadikan pemandangan kawah semakin misterius. Menurut catatan sejarah, letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 tersebut merupakan letusan yang terbesar sejak letusan danau Toba. Menurut literature suara letusan gunung ini terdengar hingga pulau sumatera (lebih dari 2.000 km). betapa dahsatnya letusan tersebut mampi merubah musim (peralihan musim) yang mendunia, letusan pada saat itu juga telah mengubur tiga kerajaan, diantaranya : kerajaan Pekad, Kerjaan Tambora dan Kerjaan sanggar.

Takjub, spektakuler dan mengagumkan sekaligus dan bahagia. Perasaan itulah yang terlintas dalam benak saya ketika berdiri di bibir kawah raksasa Gunung Tambor, sebuah gunung yang letusannya telah mengguncang dunia hamper dua abad yang lalu. Melihat bibir kawah yang diameter kawah yang berkilometer panjangnya dan kedalamanya yang mencapai lebih dari 1 km pasti akan membuat decak kagum anda kepada sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa

Sambil memandang kawah Raksasa Tambora, saya mencoba untuk membayangkan dimana posisi puncak gunung Tambora saat sebelum terjadinya letusan dahsat pada saat itu. Ternyata sulit juga untuk membayangkannya. Rumpu-rumpun Edelweis yang tumbuh diantara lapisan-lapisan dataran kawah turut memberi keunikan tersendiri. Yang pasti kawah ini sunggung luar biasa. Pemandangan kawah dan puncak spektakuler dan hutang jelatennya unik/hellip dipuncak ini juga terlihat puncak gunung Rinjani dan tentu saja lautan lepas. Senggung pemandangan yang luar biasa.

Bagi kami atau siap saja yang telah bisa atau menyaksikan kawah raksasa Gunung Tambora pasti akan senang bangga dan merending tentunya berada diatas puncak dan menyaksikannya langsung spektakuler Gunung yang telah tercatatat dalam sejarah dunia,. Tidak berlebihan rasanya jika suatu saaat Gunung Tambora dijadikan sebagai warisan dunia dan tujuan sejarah pengunungan atau


Tidak ada komentar:

Posting Komentar