Kamis, 02 Desember 2010

PECINTA ALAM BIMA MENOLAK SEGALA BENTUK PENAMBANGAN
Oleh : Arifudin “V-NO”

Penambangan terkadang datang membantu masyarakat ditengah angka pengangguran yang melonjak tinggi sehingga menjanjikan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar dengan menciptakan lapangan kerja. Seperti halnya yang terjadi di Kota dan Kabupaten Bima bahwa para investor asing menyugukan janji manis kepada masyarakat untuk dipekerjakan pada penambangan miliknya tersebut sehingga mereka dapat mengeksplor dan mengambil hasil yang banyak dan kalau kita ukur dengan hasil alam yang diambil itu tidak sepadan dengan upah yang diberikan. Sementara pihak pemerintah sama sekali tidak pernah serius untuk membahas AMDAL tentang penambangan yang sudah diberikan izin. Hal ini menandakan bahwa pemerintah tidak peduli dengan keadaan masyarakat dan lingkungannya.
Penambangan batu marmer yang sudah gencar sejak tahun 2009 lalu, sekarang ini pihak investor dan pemerintah kota bima sedang melakukan survey dengan luas wilayah operasi sekitar 500 Ha yang meliputi Dusun Kadole, oi Si’i sampai desa Nitu dan lokasi ini merupakan kawasan karts sekaligus sebagai cadangan mata air terbesar kota bima sehingga kalau penambangan ini beroperasi sekitar 3-5 tahun kedepan maka akan terjadi kekeringan dan kerusakan hutan yang parah serta mata air akan hilang. Kemudian tidak adanya tempat untuk membuang limbah penambangan tersebut juga menjadi dampak utama.
MAPALA LONDA sebagai salah satu organisasi lingkungan melakukan gerakan anti penambangan pada hari Rabu (20/10/2010) kemarin karena melihat bahwa tidak ada penambangan yang menguntungkan masyarakat akan tetapi hadirnya penambangan hanya membawa bencana dan intinya penambangan akan meresahkan masyarakat banyak. “kami menolak penambangan batu marmer karena kami cinta masyarakat dan lingkungan demi generasi masa depan” ujar salah seorang anggota Mapala Londa dalam orasinya tersebut.
Lewat hari ulang tahunnya ke 14, Mapala Londa membuka wacana terkait penambangan tersebut bersama Pecinta Alam se-Kota dan Kabupaten Bima. Dalam hal ini seluruh pecinta alam yang hadir melalui perwakilan masing-masing menolak keras segala bentuk penambangan yang ada di wilayah Bima apalagi penambangan Batu Marmer yang akan beroperasi beberapa bulan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar